Saturday, 16 June 2018

Investasi di Pasar Modal 

- Share Pengalaman -

Mornin, di minggu pagi yang cerah ini ane ingin menyempatkan berbagi pengalaman untuk investasi, ya bagi millineals yang sudah bekerja, punya penghasilan, dan belum berkeluarga (Jones) kyk ane, hehe... kadang kita bingung, uang yang kita hasilkan sebaiknya diapakan ya, ditaruh di bank aja, dihabiskan untuk gaya hidup, atau diputar buat usaha. hehe, dah berat ya pagi2๐Ÿ˜

To the point ya, ane dah coba nih, invest buat tanah kecil2an, properti bangun kosan kecil2an, yang terbaru masuk ke keuangan; beli obligasi, saham (nanti cerita yang selain saham di post selanjutnya ya ....), ga sok2an ya, ane cuma nyoba, cari pengalaman sebanyak2nya ๐Ÿ˜, yg belom & pingin mau nyoba, usaha riil, hehe....

Saham
ini logika definisi ane ya guys, kalau mau yang teoritis silakan di google/ wikipedia.. Kalau menurut ane saham ini surat berharga, bukti kepemilikan seseorang terhadap perusahaan terbuka. kalau perusahaan yang awalnya tertutup (perusahaan dimiliki 100% keluarga/ negara/ lain2), biasanya mau mengembangkan usaha dan butuh tambahan modal, bisa memanfaatkan pasar modal ini, dengan menjual saham ke masyarakat/ pemilik modal.

Terus terang ane mulai masuk pasar modal ini baru2 ini lho, tepatnya januari2018, awalnya di reksadana, tapi ya dikasih saran ama teman, masih muda mending mainin sendiri aja, hehe ๐Ÿ˜€

Saham menurut ane instrumen investasi yang cukup liquid ya, (walaupun ga semua perusahan sih, sahamnya liquid). Liquid maksudnya kalau kita mau jual itu sudah ada yang mau beli guys. Saham biasa diperdagangkan di pasar sekunder (bursa efek). 

Saham bisa dikategorikan berdasarkan market cap-nya : harga saham x jumlah saham beredar.
1. Saham bluechip
Saham ini market cap-nya lebih dari 40 trilliun, perusahan top ternama yang masuk jajaran disini, ciri-cirinya brand perusahaannya ada di pelosok2 indonesia.
2. Saham second liner 
Saham ini market cap-nya 10-40 triliun, berisi perusahan2 yang cukup besar.
3. Saham third liner
Saham ini market cap-nya kurang dari 10 triliun, berisi perusahaan yang sedang berkembang. Hati2 ya guys, saham2 ini rawan digoreng harganya

No comments:

Post a Comment