Saturday, 3 November 2018

Obligasi/ Surat Utang

Jenis investasi ini tergolong beresiko menengah, Memberikan kupon/ imbal hasil yang sifatnya bulanan, semacam pendapatan tetap. Untuk tenor seperti bentuk investasi berupa surat utang, pihak penerbit memberikan imbal hasil semakin besar jika jangka waktu jatuh temponya semakin panjang

Untuk Penerbit obligasi/ surat utang, bisa dikeluarkan oleh negara atau korporasi. Nah, jenis surat utang yang dibahas kali ini adalah surat utang/ obligasi negara. Khusunya surat utang negara yang dijual ke retail. Dengan perkembangan jaman, sekarang surat utang bisa dibeli secara online, dan nominal minimal pembeliannya juga masih bisa dijangkau yakni 1 juta rupiah. Untuk agent penjualnya juga banyak, dari bank, sekuritas dan perusahaan fintech dan e-commerce.

Pada tahun 2018, ini kementerian keuangan meluncurkan produk yang dipasarkan secara daring
1. Saving Bond Retail (SBR 003)
Diterbitkan pertengahan tahun 2018 (Mei - Juni), menawarkan kupon mengambang dengan minimal rate 6.8% (BI rate 4.25% ditambah spread 255 bps) selama 3 bulan pertama, setelah itu menyesuaikan suku bunga BI jika mengalami kenaikan makan akan ikut naik, kalau turun akan tetap di minimal di 6.8%. dengan tenor selama 2 tahun. Fasilitasnya ada early redemption setelah penempatan selama 1 tahun. Tidak bisa diperdagangkan di Bursa efek (Pasar Sekunder)
Term SBR-003

2. Saving Bond Retail (SBR 004)
Diterbitkan juga oleh menteri keuangan di bulan September 2018, menawarkan kupon mengambang dengan minimal rate 8.05% (BI rate 5.5% ditambah spread 255 bps), selama 3 bulan pertama, setelah nya akan menyesuaikan BI rate, tenor sama 2 tahun. Fasilitas juga sama ada early redemption setelah 1 tahun. Tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder

Term SBR-004

3. Sukuk Tabungan (ST 002)
Prinsipnya yang syariah, sukuk ini diperdagangkan secara online dengan memberikan imbal hasil dan fasilitas yang sama dengan SBR, akan tetapi asasnya tetap menggunakan ketentuan syariah. Imbal hasil mengambang dengan minimal rate 8.3% (BI rate 5.75% ditambah spread 255 bps) selama 3 bulan pertama, dan akan menyesuaikan selanjutnya sesuai BI rate, tenor 2 tahun. Fasilitas early redemption 1 tahun penempatan. Tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder


Perlu diketahui bahwa imbal hasil tadi belum dipotong PPh, yang besarnya adalah 15%. Dari ulasan ini jadi memperkaya pengetahuan dan pengalaman tentang investasi di produk yang jelas dan diawasi oleh negara jadi aman. Obligasi bisa menjadi salah satu pilihan investasi yang bisa dijangkau selain saham dan reksadana, karena biaya investasinya semakin terjangkau, disamping properti yang untuk modal mungkin cukup besar

No comments:

Post a Comment